Pengembangan Perkebunan Kelapa Seluas 50 Hektar di Kabupaten Biak Numfor Mendukung Hilirisasi Produk Perkebunan

Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua melalui Bidang Perkebunan pada tahun 2025 ini memulai program pengembangan kelapa seluas 50 hektar di Kabupaten Biak
Numfor, tepatnya di Pulau Numfor, dengan fokus kegiatan di Distrik Orkeri dan Distrik Numfor Barat. Program ini menjadi bagian dari upaya strategis dalam meningkatkan produktivitas sektor perkebunan mendukung Hilirisasi, memperkuat ketahanan ekonomi lokal, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.


Tahap awal kegiatan pengembangan kelapa ini dimulai dengan Sosialisasi kegiatan kepada Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) yang berlangsung di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kampung Saribi Distrik Oridek. Kepala Bidang Perkebunan Karel M. Jarangga,SP.,M.Si dalam acara sosialisasi kegiatan tersebut mengharapkan melalui pertemuan ini menjadi ajang membangun komitmen antara pemerintah/pelaksana program dengan calon petani, agar seluruh pihak memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan kegiatan pengembangan kelapa, serta Sosialisasi yang dilakukan sejak awal ini sangat penting untuk mencegah timbulnya konflik sosial di kemudian hari, terutama terkait status lahan, pembagian bantuan, atau pemanfaatan hasil.

Pengembangan Kelapa seluas 50 Ha di Kabupaten Biak Numfor ini, para penerima manfaat/petani akan menerima paket bantuan yang terdiri dari Benih Kelapa Siap Salur sebanyak 5,000 batang, serta Sarana Produksi berupa Pupuk Urea sebanyak 55 karung, dan disesuaikan dengan masing masing luas lahan setiap kelompok tani.

Sumber benih kelapa yang digunakan berasal dari Kebun Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kampung Sorina Distrik Padaido, dengan Varietas Unggul Lokal.
Saat ini tahapan pengembangan kelapa di Kabupaten Biak Numfor, adalah pada tahap pembesaran benih kelapa/pendederan sampai dengan benih kelapa siap salur sesuai dengan kriteria dan persyaratan teknis, dan estimasi benih kelapa siap salur ini akan didistribusikan pada masing masing Kelompok Tani pada Bulan November.
Selain berdampak terhadap peningkatan hasil panen dan pendapatan petani, kegiatan pengembangan kelapa ini diharapkan mampu menciptakan efek ekonomi berganda, terutama dengan rencana pembangunan unit pengolahan hasil kelapa di sekitar kawasan.

 

Sumber : Seksi Produksi Bid. Perkebunan


Share :