Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua Terbitkan Peta Klasifikasi Ayam Petelur: Langkah Strategis Penguatan Ketahanan Pangan Hewani
Jayapura, 12 Juni 2025 — Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah serta pengembangan subsektor peternakan unggas, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua menerbitkan Peta Klasifikasi Ayam Petelur Provinsi Papua. Data ini dihimpun dari Buku Statistik Tahun 2023 dan menjadi rujukan strategis untuk pengembangan usaha peternakan ayam petelur di seluruh wilayah Papua.
Produksi telur ayam menjadi salah satu sumber protein hewani utama di Papua. Dengan ketersediaan telur lokal yang cukup, kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi sekaligus mengurangi ketergantungan impor telur dari luar daerah.
Distribusi Populasi Ayam Petelur di Papua
Berdasarkan data klasifikasi, total populasi ayam petelur di Provinsi Papua mencapai 220.749 ekor dengan sebaran populasi sebagai berikut:
Kabupaten/Kota | Populasi |
---|---|
Kab. Biak Numfor | 98.770 ekor |
Kab. Jayapura | 30.733 ekor |
Kab. Keerom | 10.371 ekor |
Kab. Kepulauan Yapen | 5.342 ekor |
Kab. Mamberamo Raya | 3.204 ekor |
Kab. Sarmi | 3.204 ekor |
Kab. Supiori | 1.174 ekor |
Kab. Waropen | 1.175 ekor |
Kota Jayapura | 69.980 ekor |
Penguatan Produksi Lokal Berbasis Data Klasifikasi
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua, Bpk. Matheus P. Koibur, S.Pt., MM, menyatakan bahwa peta ini menjadi fondasi penting untuk:
-
Mengidentifikasi sentra-sentra produksi ayam petelur, terutama di Kabupaten Biak Numfor dan Kota Jayapura yang memiliki populasi tertinggi.
-
Menyusun rencana intervensi penguatan produksi, seperti bantuan bibit ayam petelur, sarana kandang, dan pakan.
-
Memberikan dukungan teknis kepada peternak kecil maupun usaha skala menengah.
-
Menjaga stabilitas pasokan telur lokal untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Papua.
-
Memetakan potensi pengembangan industri pengolahan hasil peternakan unggas.
"Dengan adanya peta klasifikasi ini, kami berharap pengembangan ayam petelur bisa semakin efisien dan terarah, sehingga kebutuhan telur lokal dapat sepenuhnya dipenuhi dari produksi dalam daerah,” ungkap Bpk. Matheus.
Sinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Papua
Peta klasifikasi ini juga telah masuk dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua Tahun 2023–2043, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2023. Dengan integrasi ini, pengembangan usaha peternakan ayam petelur akan lebih terencana, memperhatikan aspek lingkungan, infrastruktur, serta aksesibilitas pasar.
Program Prioritas Dinas ke Depan
Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua menegaskan beberapa langkah lanjutan untuk mendorong pengembangan ayam petelur secara berkelanjutan:
-
Pembinaan dan pelatihan teknis manajemen usaha ayam petelur.
-
Penyediaan bibit ayam petelur unggul adaptif untuk iklim Papua.
-
Bantuan pakan dan peralatan kandang.
-
Peningkatan pengawasan dan pengendalian penyakit unggas.
-
Dukungan penguatan kelembagaan koperasi dan kemitraan peternak.
Dengan basis data yang akurat dan perencanaan yang matang, subsektor peternakan ayam petelur di Papua diharapkan dapat terus tumbuh dan menjadi salah satu tulang punggung ketahanan pangan daerah.
Sumber Data:
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua — Buku Statistik Tahun 2023